NABI YUSUF AS (1745-1635 SM)
Nabi Yusuf As lahir
dalam lingkungan keluarga besar dengan tradisi nubuwwah. Dikelilingi ahada asyara kaukaba (sebelas orang saudara)ia tumbuh dan berkembang tanpa belaian kasih sayang seorang ibu. Hal ini menyebabkan ayahandanya mencurahkan perhatian lebih kepadanya dibandingkandengan saudara-saudara yang lain. Alasan lain mengapa ia lebih disayang karenaakhlaknya yang mulia dan kondisinya yang yatim. Curahan kasih sayang yang ia terima semakin bertambah manakala tradisi kenabian telah berada dalam genggamannya.
Perbedaan perhatian kasih sayang yang dirasakan oleh saudara Nabi Yusuf As sebagaimana yang penulis sebut di atas menumbuhkan rasa tidak senang di hati saudaranya-saudaranya-minus Bunyamin-. Hal ini menimbulkan sebuah persekongkolan untuk melenyapkan Nabi Yusuf As. Tersusunlah sebuah skenario untuk memasukkannya ke dalam sumur setelah opsi untuk membunuh ditolak oleh anggota “forum”. Setelah sukses meminta izin dari orang tua mereka, mereka berhasil memasukkan Nabi Yusuf As ke dalam sebuah sumur yang terletak antara Baniyas dan Thabarias (Galilea- dataran tinggi Golan sebelah timur) Palestina) sekitar 12 mil dari kota Damaskus. Ending dari persekongkolan ini ditutup dengan drama air mata dan bukti darah kepalsuan yang diajukan untuk menyelamatkan muka mereka. Sebelum saudara Nabi Yusuf As berhasil meyakinkan dan menenangkan hati ayah mereka, ia sudah dipungut oleh kafilah dagang dari Arab. Antara senang dan takut ia dijual dengan harga murah-beberapa dirham saja- kepada Potifar pengawal Kerajaan Mesir. Kota Tanis merupakan pusat pemerintahan Hyksos pada saat itu. kita itu sekarang bernama San El Hagar.
Walaupun berstatus sebagai budak setelah ditebus di pasar, Potifar dan istrinya Zulaikha memperlakukan Nabi Yusuf As seperti anak sendiri. Keluar masuk lorong istana dan tumbuh menjadi seorang pemuda tampan menumbuhkan benih cinta di hati ibu angkatnya. Tetapi bukan rasa cinta ibu kepada anak tetapi lebih dari itu. Ia nekat menggoda Nabi Yusuf As dengan mengkondisikan rumah dalam keadaan pintu tertutup.
Nabi Yusuf As menghindari ajakan “mesum” yang ditawarkan oleh Zulaikha walaupun secara naluri kemanusiaan ia juga menyukai Zulaikha. Zulaikha menarik baju Nabi Yusuf As yang berusaha berlari ke arah pintu. Baju Nabi Yusuf As robek, pintu terbuka dan Potifar suami Zulaikha berdiri tepat di depan pintu. Zulaikha menuduh Nabi Yusuf As ingin berbuat jahat kepadanya. Namun kondisi baju Nabi Yusuf As yang robek di belakang mematahkan alibi yang
disampaikan Zulaikha. Supaya tidak meluas kasus yang telah mencoreng muka Potifar dianggap selesai.
Namun gosip menyebar begitu cepat di lingkungan istana. Tidak ingin dipojokkan Zulaikha mengundang wanita berdarah biru ke rumahnya untuk arisan sambil menikmati buah-buahan yang mereka pilih dan kupas sendiri. Di saat mereka sedang asyik bercengkrama Nabi Yusuf As muncul di hadapan mereka. Tanpa sadar mereka mengiris tangan mereka sendiri, Zulaikha mencibir wanita-wanita tersebut sebagai balasan atas cemoohan yang mereka lakukan selamaini. Menghindari fitnah yang lebih besar Nabi Yusuf As lebih memilih penjara untuk menenangkan diri. Tujuh tahun lamanya ia berada di penjara sampai orang tidak lagi menyebut namanya.
Masa-masa sulit yang dihadapi Nabi Yusuf As berakhir di saat ia berhasil mengurai benang kusut ta’bir mimpi raja Abibi, penguasa Mesir dari bangsa Hyksos saat itu. Tujuh ekor sapi betina yang gemuk di makan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus dan tangkai gandum yang hijau dan tujuh tangkai gandum yang kering. Ia diangkat sebagai Kepala Badan Urusan Logistik Kerajaan yang menjalankan regulasi program produksi pangan selama tujuh tahun dan program penghematan selama tujuh tahun sesudahnya.
Bencana kelaparan atau paceklik selama tujuh tahun terjadi di wilayah Bulan Sabit Subur (Iraq, Syam, Palestina dan Mesir). Berbagai bangsa datang ke Mesir untuk mendapatkan mendapatkan kebutuhan pokok mereka, termasuk saudara Nabi Yusuf As yang dulu mencelakainya. Mereka tidak sadar bahwa yang melayani mereka selama di Mesir adalah bawahan saudara mereka sendiri. Pertemuaan Nabi Yusuf As dengan adiknya Buniamin menjadi awal penyatuan keluarga kembali. Nabi Yusuf As mengirim gamis kepada ayahanda tercinta untuk mengobati kepiluan yang dirasakan selama ini. Ayahanda dan seluruh saudara Nabi Yusuf As bermigrasi ke Mesir. Mereka disambut secara resmi oleh negara sebagai penghormatan kepada Nabi YusufAs selaku pembesar kerajaan. Nabi Yusuf AS menuntun kedua orang tuanya ke atassinggasana, mereka semua tunduk kepadanya. Ia berkata wahai ayahku inilahta’wil mimpiku dahulu, di mana sebelas bintang, matahari dan bulan sujud kepadaku.
Nabi Yusuf As diutus kepada bangsa Hyksos dan Kana’an yang tinggal di Mesir, ia wafat di Mesir, konon jasadnya diawetkan dan dibawa oleh Bani Israil keluar dari Mesir, serta dimakamkan di suatu tempat bernama Syakim
Post a Comment for "NABI YUSUF AS (1745-1635 SM)"