NABI ISMAIL AS (1911-1774 SM)
Nabi Ismail As adalah putra pertama Nabi Ibrahim As dari istri
kedua bernama Siti Hajar salah seorang putri raja Mesir. Ia lahir di Palestina
dan di saat masih bayi dia bersama ibunya diasingkan ke tanah Makkah, yang pada
saat itu merupakan lembah “ghairi zii zar in”(tidak ada fasilitas)
kehidupan. Sang ayah Nabi Ibrahim AS meninggalkan mereka di sana dengan perbekalan
terbatas. Nabi Ibrahim menyerahkan segala mereka kepada Allah karena ia sadar
bahwa segala sesuatu yang dikerjakan untuk mencapai ridha Allah maka akan
dilapangkan jalan yang ditempuh dan dimudahkan menghadapi halangan dan
rintangan dan Allah menganugerahkan segalanya kepada Nabi Ismail As termasuk
air yang bersumber dari sumur zam-zam yang memancar di saat ia menangis
kehausan. .
Tumbuh dan berkembang di lembah kering tidak menyebabkan jiwanya
menjadi gersang dan tandus. Suku Jurhum-yang pada awalnya berkemah di sekitar
Makkah- menjadi penduduk tetap di saat sumur zam-zam mampu menjadi sumber
utama air, yang mampu mengobati rasa haus dan dahaga. Melalui lidah suku ini ia
berhasil menguasai bahasa Arab dengan fasih.
Nabi Ismail As dinamai dengan shadiqul wa’di (yang memenuhi
janji) hal ini disebabkan oleh sikapnya yang begitu sungguh-sungguh menepati
janji, untuk sabar dan tabah dalam menghadapi perintah Allah, terutama perintah
untuk disembelih sebagai kurban. Ia juga dikenal dengan sebagai nabi pertama
yang menggunakan panah.
Setelah ibundanya wafat Nabi Ismail As menikah dengan Imarah bin
Sa’d, seorang wanita bersuku Amaliq. Tapi “palang pintu” yang telah ia pasang
terpaksa dicabut dan diganti dengan Assayidah binti Mudhadh wanita dari suku
Jurhum, pencabutan ini sesuai dengan rekomendasi dari ayahnya. Melalui
pernikahan yang kedua ia dikaruniai 12 orang anak yaitu : Nabat atau
Nabayuth, Qidar, Adba’il, Mabsyam, Masyma’, Duma, Misya, Hadad, Yatma, Yathur,
Nafis dan Qaidamah.
Nabi Ismail As diutus oleh Allah SWT kepada suku Jurhum, bangsa
nomad yang melintasi jalur Makkah – Yaman serta menetap di lembah-lembah
sekitar Makkah, Keberadaan mereka sudah ada sebelum proses pengasingan. Nabi
Ismail As juga diutus kepada kelompok pengembara dari selatan yang membelah
gurun untuk berbagai tujuan. Sejarah tidak pernah mencatat pergesekan antara
Nabi Ismail dengan umatnya, yang ada hanya sebuah proses akulturasi dan
keajegan harmonis.
Nabi Ismail As wafat di
Makkah dan dikuburkan bersama ibunya di Al Hijr.
Post a Comment for "NABI ISMAIL AS (1911-1774 SM)"