NABI ISHAQ AS (1897-1717 SM)
Di saat Ismail berusia 14 tahun dan Nabi Ibrahim-Siti Sarah
berusia lanjut yang secara biologis tidak mungkin lagi mempunyai keturunan,
Malaikat yang diutus untuk “mengubur” para pembangkang dari kaum Nabi Luth As
singgah di tempat Nabi Ibrahim As. Utusan-utusan itu dijamu dan dimuliakan
selayaknya seorang tamu. Namun mereka tidak butuh apa yang dihidangkan oleh
Nabi Ibrahim As. Mereka hanya ingin menyampaikan sepucuk surat dari Allah SWT
yang berisi berita kelahiran Nabi Ishaq As dari rahim Siti Sarah. Seorang nabi
yang salih yang diberkati Allah SWT dan juga qurrata a’yun bagi sebuah
keluarga setelah sekian lama “gersang” dari kehadiran seorang putra.
Tidak ada keterangan lebih lanjut mengenai sirah perjalanan hidup
Nabi Ishaq As, kecuali beberapa catatan yang berkembang dikalangan ahlul kitab
yang belum tentu bisa dipegang keshahihannya. Menurut mereka Nabi Ishaq As
menikah dengan Rifka binti Batwayil. Melalui rahim wanita ini lahirlah Ya’qub
dan Aish. Ya’qub lebih dicintai oleh ibunya sedangkan Aish lebih dicintai oleh
ayahnya. Di saat usia Nabi Ishaq As telah senja, matanya sudah kabur ia ingin
mendoakan Aish supaya mendapat barakah. Namun Ya’qub melakukan sabotase
sehingga doa yang dipanjatkan bukan untuk Aish tapi untuknya. Mengetahui hal
ini Aish marah dan berusaha mencelakai Ya’qub. Yak’qub mengasingkan diri ke
rumah bibinya di Hurran serta tinggal di sana untuk sekian lama.
Nabi Ishaq As diutus kepada bangsa Kana’an di Hebron Palestina dan
wafat serta dikuburkan di sana oleh kedua anaknya Aish dan Ya’qub berdampingan
dengan Ayahnya Nabi Ibrahim As di dalam sebuah gua.
Post a Comment for "NABI ISHAQ AS (1897-1717 SM)"